Wednesday, September 16, 2015

Meninggal Dunia Gara-gara Diet Ekstrem


Memiliki bentuk tubuh langsing atau proporsional memang menjadi impian banyak orang, tidak hanya wanita, banyak juga pria yang rela 'mati-matian' melakukan diet ekstrem. Tentu kita masih ingat awal September lalu salah satu musisi terbaik Indonesia Budi 'klantink' meninggal karena mengonsumsi obat pelangsing. Kisah Budi tentu saja merupakan satu dari jutaan kasus salah diet yang pernah terjadi.
Perlu di ingat, kata ‘diet’ itu sendiri berarti pengaturan pola makan, baik porsi, ukuran maupun gizinya. Jadi, bukannya seharian tidak makan dan hanya mengonsumsi buah dan air saja. Semua harus diperhitungkan dengan baik dan tidak asal-asalan. Kisah orang-orang berikut ini mungkin bisa menginspirasi kamu supaya tidak menjalani program diet sembarangan.
Seperti dilansir dari Dailymail seorang wanita asal Swiss meninggal setelah melakukan diet ekstrem, breatharianism. Cara diet yang satu ini memang sedikit aneh, orang yang melakukan diet ini hanya mengonsumsi sedikit makanan dan selebihnya ia mengandalkan udara serta cahaya matahari sebagai makanan.

Kisah tragis selanjutnya dialami oleh Eloise Aimee Parry (21 tahun) dari Shreswbury. Ingin menurunkan berat badannya secara instan, Eloise membeli obat pil diet dari sebuah situs online. Beberapa jam setelah mengonsumsi obat tersebut, tubuh Eloise melemah hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Ternyata setelah diusut, pil diet yang diminum oleh Eloise mengandung zat kimia yang sangat beracun.


Seorang wanita asal Inggris juga menjadi korban diet ekstrem. Seperti dilansir dari The Telegraph wanita ini meninggal setelah menjalankan diet rendah kalori. Diet tersebut dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan rendah kalori (sekitar 500 kalori) yang di produksi oleh sebuah perusahaan.

6 Gerakan Olahraga untuk Memperbaiki Tubuh Bungkuk

Kifosis adalah sebuah kondisi di mana tulang belakang yang melengkung ke depan melebihi batas normal sehingga seseorang yang mengalaminya ...